Kebijakan Tapering Off
Presiden Antisipasi Menurunnya Rupiah
![Headline](http://static.inilah.com/data/berita/foto/2052607.jpg)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono - inilah.com/Wirasatria
INILAH.COM, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) meminta update, pandangan serta saran untuk mengatasi masalah
ekonomi Indonesia akibat menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar
AS.
Demikian inti dari rapat terbatas kabinet untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi dunia, menyusul rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang mengeluarkan kebijakan tapering off, Presiden, di Istana Cipanas, Jawa Barat, Senin (2/12/2013)
Rapat dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, dan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung.
Dalam akun twitternya @SBYudhoyono, SBY mengatakan, ia terus mengikuti pergerakan rupiah. "Langkah pemulihan ekonomi dievaluasi agar daya tahan ekonomi makin kuat," kata Presiden SBY sebagaimana dikutif situs sekertariat kabinet.
Meski hingga saat ini masih belum ada kepastian mengenai kebijakan menarik dana likuiditas (tapering off) oleh AS, menurut Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, pemerintah sudah mempersiapkan langkah-langkah yang akan diambil.
"Tapering off belum
pasti ke arah sana, masih tergantung situasi ekonomi Amerika sendiri.
Ini tadi telah dibahas apa yang akan kita lakukan bilamana AS
mengimplementasikan kebijakan tersebut karena dampaknya memang sangat
luas," papar Julian. (lan)
0 komentar:
Posting Komentar